Laman

Minggu, 26 Februari 2012

JUARA III LOMBA KARAWITAN SMP TK. KAB. PURBALINGGA

SMP Negeri 3 Bobotsari pada tahun 2012 ini kembali menorehkan prestasi yang sangat membanggakan di tingkat Kab. Purbalingga. Kemarin pada hari Sabtu 25 Februari 2012 di Taman Usman Janatin Purbalingga diadakan lomba karawitan tingkat SMP oleh Dewan Pendidikan dan SMP Negeri 3 Bobotsari meraih juara III.
"Selamat kepada para siswa yang telah tekun berlatih sehingga bisa meraih kejuaraan dan juga kepada pembimbing Ibu Murningsih dan Ibu Mulatsih yang telah setia dan sabar melatihnya. Mudah-mudahan prestasi ini dapat memotivasi para siswa atau generasi muda untuk mencintai musik tradisional gamelan," demikian ucapan kepala sekolah Bapak Santosa,S.Pd
Berikut gambar kegiatan ketika tengah latihan :

Kamis, 23 Februari 2012

Jumat Sehat Melalui SKJ

Kegiatan jumat pagi warga SMP Negeri 3 Bobotsari hari ini adalah Senam Kesegaran Jasmani (SKJ). Kegiatan dilaksanakan di lapangan basket. Berikut cuplikan videonya :

Selasa, 21 Februari 2012

JUARA II KALIGRAFI & JUARA II BASKET PUTRI TK. KARESIDENAN BANYUMAS

Pada lomba Kaligrafi Tingkat Kab. Purbalingga Tahun 2012 yang diselenggarakan oleh MGMP Pendidikan Agama Islam, SMP Negeri 3 Bobotsari meraih juara II.
Pada kesempatan lain, tim basket putri juga meraih Juara II pada acara HUT SMPN 1 Sumbang Banyumas. Tim Basket Putri SMP Negeri 3 Bobotsari pada pertandingan final dikalahkanoleh tim Basket Putri tuan rumah. Sebelumnya pertandingan sempat tertunda karena pada hari Minggu cuaca tidak memungkinkan sehingga pertandingan dilanjutkan pada hari senin pagi.
Penyerahan piala hasil perlombaan yang diraih oleh SMP Negeri 3 Bobotsari kepada sekolah dilakukan pada saat upacara bendera 20 Februari 2012. Penyerahan langsung diberikan kepada kepala SMP Negeri 3 Bobotsari yang bertindak selaku pembina upacara.
"Tingkatkan terus prestasi kalian, baik akademik maupun non-akademik sehingga dapat menambah pundi-pundi piala SMP Negeri 3 Bobotsari dan ke depan kita harus mampu bersaing dengan sekolah lainnya", kata beliau dalam sambutannya.
Berikut foto penyerahan piala hasil kejuaraan kepada sekolah :

Senin, 20 Februari 2012

VIDEO PEMBELAJARAN MEDIA KARTU KELAS IX F


Beginilah cara mengatasi kejenuhan siswa kelas IX dalam persiapan menghadapi UN 2012. Setelah beberapa bulan didulang soal-soal prediksi Un tampaknya mulai mengalami titik jenuh (kulminasi), maka dari itu dengan metode pembelajaran melalui media kartu remi diharapkan mereka para siswa kembali bisa tersenyum.
Video di atas merupakan cuplikan pembelajaran di kelas IX F SMP Negeri 3 Bobotsari. Siswa tampak antusias dengan metode yang diterapkan oleh guru fisika SMP Negeri 3 Bobotsari yaitu Om Awal Hidayat,S.Pd. Banyak siswa yang tadinya agak berat tersenyum setelah mengikuti pembelajaran ini banyak yang sering tersenyum seperti Teguh, Nur efendi, Nikmatul, titi cahyani, uriana, yosi triyanti, robiyati, siti listio rini, dwi yulianto tidak masuk (tanggane mbaranggawe), dan lainnya.....

Jumat, 10 Februari 2012

Model Pembelajaran UN Melalui Media Kartu Remi

Selama beberapa bulan siswa kelas IX SMP Negeri 3 Bobotsari digodok dengan banyak latihan soal-soal prediksi UN sebagai bahan persiapan menghadapi Un 2012 yang akan dilaksanakan pada bulan April 2012. Ternyata siswapun mengalami kejenuhan. Jenuh karena setiap hari didulang dengan latihan soal, try out baik mapel B. Indonesia, B. Inggris, Matematika dan IPA.
Melihat kejenuhan siswa, Awal Hidayat,S.Pd selaku guru IPA Fisika mencoba menerapkan metode pembelajaran bermain sambil belajar, yaitu model pembelajaran bermain kartu remi. Guru harus kreatif membuat kartu remi yang terdiri dari angka 1 - 10 dan J, Q dan K dengan masing-masing diberi gambar cinta, wajik, riting dan waru. Semuanya ada 52 kartu. Kartu dibuat dari kertas cover/buffalo. Masing-masing kartu diberi soal prediksi Ujian Nasional. Berarti guru harus membuat soal sebanyak 13 item yang nantinya harus diselesaikan oleh siswa setelah bermain.
Jumlah paket kartu (1 paket ada 52 kartu) yang dibuat disesuaikan dengan jumlah siswa di kelas, misalnya terdapat 28 siswa maka guru harus membuat 7 paket kartu. Berarti masing-masing kelompok bermain terdri dari 4 siswa. Akan lebih baik kalau kartu yang dibuat untuk masing-masing paket warnanya berbeda, ini dikandung maksud agar mudah mengumpulkannya kembali jika siswa secara tak sengaja mencampur dengan kartu paket lainnya.
Setelah saya buat, saya cobakan dengan para siswa, ternyata siswa sangat antusias dan tertarik, rasa jenuh siswa hilang. Untuk mempermudah siswa bermain, saya terapkan dengan teknik inuman. Jika ada salah satu pemain yang kartunya habis berarti game, setelah itu kartu yang dipegang oleh pemain lain yang belum habis dikumpulkan jadi satu. Dari kartu-kartu yang mati itu, siswa disuruh mengerjakan soal dengan cara diskusi dalam kelompok tersebut. Guru bisa menyuruh untuk mengerjakan 2 - 3 nomor dulu, soal yang dikerjakan diserahkan kepada siswa yang memilih (bebas memilih). Setelah selesai dikerjakan secara diskusi, siswa bermain lagi dan mesetelah game mengerjakan soal kembali soal yang belum pernah dikerjakan. Berarti dalam permainan siswa secara tidak langsung telah mengerjakan soal sebanyak 13 nomor.
Apabila guru ingin mengganti soalnya atau masih ada SKL yang belum terdapat pada kartu, guru tidak perlu membuat kartu lagi. Kartunya tetap tapi soal-soalnya diprint out saja di lembaran kertas. Tentu soalnya sebanyak 13 nomor mulai dari nomor 1 - 10 dan nomor J, Q dan K. Kartunya hanya sebagai media bermain. Sehingga semua SKL UN akan tersampaikan kepada siswa. Akan tetapi jika dibuat kartu lagi akan lebih baik dengan konsekwensi banyak waktu dan tenaga untuk membuatnya. Silahkan mencoba semoga pembelajaran kita semakin diminati siswa.
Berikut gambar model pembelajaran bermain kartu remi di sekolah saya :
Bagi Bapak Ibu Guru yang ingin membuat kartu remi untuk pembelajaran siswa silahkan didownload, nanti dicetak sendiri-dipotong (gunting) sendiri. Semoga bermanfaat....Berbhakti untuk pendidikan.

Terima kasih telah mendownloadnya dan silahkan beri tanggapan atau komentarnya....

Kamis, 02 Februari 2012

SOAL PREDIKSI UN SMP FISIKA 2012

Ujian Nasional 2012 sudah dekat, tinggal beberapa hari lagi. Sesuai dengan jadwal, pelaksanaan UN 2012 dilaksanakan pada tanggal 23 - 26 April 2012. Agar sukses UN maka semua komponen sekolah khususnya para siswa harus sedini mungkin mempersiapkan diri dengan banyak belajar dan latihan soal-soal UN. Demikian pula dengan para guru pengampu mapel UN harus bisa merumuskan soal-soal yang sesuai dengan SKL UN 2012 sehingga diharapkan pelaksanaan UN 2012 ini bisa sukses yaitu sukses persiapan, sukses pelaksanaan, dan sukses hasilnya.
Berikut saya upload beberapa paket soal prediksi UN 2012 semoga bermanfaat dan .....lulus 100%.
PAKET 1  PAKET 2   PAKET 3  PAKET 4

Rabu, 01 Februari 2012

Pembelajaran STAD Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Bobotsari Tapel. 2010/2011

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hasil ulangan harian IPA fisika siswa kelas 8E SMP Negeri 3 Bobotsari tahun pelajaran 2010/2011 yang dilaksanakan pada akhir bulan Januari 2011 pada kom-petensi dasar menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa atau materi tentang pemantulan dan pembiasan cahaya ternyata hasil-nya kurang memuaskan. Setelah dilakukan analisis terhadap butir soal ulangan IPA Fisika diperoleh data atau informasi bahwa dari 35 siswa, yang mencapai batas tuntas atau melampaui batas KKM 7,00 sebanyak 9 siswa (25,70%). Dengan nilai tertinggi 8,50, nilai terendah 3,50 dan nilai rata-rata 6,04. Ini berarti secara klasikal, ketuntasan belajar kelas VIII E pada materi pemantulan dan pembiasan cahaya sebesar 60,40%.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa, masih banyak konsep-konsep IPA atau materi IPA Fisika yang belum dikuasai oleh siswa atau dengan kata lain secara klasikal, hasil belajar IPA siswa kelas 8E pada materi pemantulan dan pembiasan cahaya belum tuntas. Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas 8E SMP Negeri 3 Bobotsari Tahun Pelajaran 2010/2011 ini disebabkan oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa antara lain kemampuan siswa memang rendah, siswa tidak memiliki buku pegangan atau buku pegangan ter-batas, rendahnya minat belajar siswa, sarana dan prasarana penunjang belajar kurang, metode pembelajaran yang kurang tepat, dan materi pembelajaran belum tuntas.

Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar IPA, menurut pengamatan peneliti, disebabkan karena metode penyampaian materi atau metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru IPA kurang tepat. Sehingga banyak materi pembelajaran IPA yang belum dikuasai oleh siswa atau belum tuntas yang pada akhirnya dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dan aktifitas belajar siswa. Oleh karena itu, untuk menuntaskan materi pembelajaran IPA yang belum dikuasai siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa serta aktifitas belajar siswa, guru IPA kelas 8E perlu melakukan inovasi pembelajaran di dalam kelas.

Untuk menuntaskan materi pembelajaran IPA Fisika konsep pemantulan dan pembiasan cahaya dengan melihat karakteristik siswa kelas 8E yang heterogen, peneliti yang juga sebagai guru IPA Fisika kelas 8E mencoba melakukan inovasi pembelajaran IPA fisika di kelas dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD). Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) adalah pembelajaran kooperatif di mana siswa belajar dengan menggunakan kelompok kecil yang anggotanya heterogen dan menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran untuk menuntaskan materi pembelajaran, kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pembelajaran melalui tutorial, kuis satu sama lain dan atau melakukan diskusi.

Metode pembelajaran tipe STAD yang diterapkan peneliti bertujuan untuk menuntaskan materi pembelajaran IPA dan meningkatkan hasil belajar siswa dilakukan melalui diskusi kelompok kecil. Metode pembelajaran ini dilaksanakan melalui 2 (dua) siklus, siklus I mendiskusikan materi pemantulan dan pembiasan cahaya kemudian melaporkan hasil kerjasama mereka dan pada siklus II mendiskusikan materi pemantul-an dan pembiasan cahaya kemudian salah satu anggota diskusi mempresentasikan hasil kerjasama mereka. Dengan metode Tipe STAD ini, diharapkan pembelajaran IPA Fisika pada materi pemantulan dan pembiasan cahaya siswa kelas 8E dapat tuntas dan pada akhirnya hasil belajar IPA siswa meningkat atau lebih baik.

Pada penelitian ini, peneliti mengambil judul penelitian: “Pembelajaran Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Bobotsari Tahun Pelajaran 2010/2011”.

1. Identifikasi Masalah

a. Hasil ulangan harian siswa kelas 8E SMP Negeri 3 Bobotsari Tahun Pelajaran 2010/2011 rata-rata sebesar 6.04.

b. Sebagian besar (>70%) siswa kelas 8E SMP Negeri 3 Bobotsari belum menguasai materi pemantulan dan pembiasan cahaya.

c. Sebagian besar (>60%) siswa kelas 8E SMP Negeri 3 Bobotsari kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran IPA.

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas dan untuk mendapatkan hasil yang jelas, maka dalam penelitian ini pembahasan masalah dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Metode pembelajaran tipe STAD dalam bentuk diskusi kelompok.

2. Ketuntasan belajar IPA tercapai jika secara klasikal persentasenya ≥ 85%

3. Materi bahan pembelajaran diskusi kelompok adalah materi pemantulan dan pembiasan cahaya yang persentase ketercapaian indikator pembelajaran rendah.

4. Pengamatan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran dilakukan secara umum pada setiap siklus.

5. Nilai ulangan harian pada setiap akhir siklus sebagai prestasi hasil belajar IPA Fisika siswa kelas 8.

6. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas 8E SMP Negeri 3 Bobotsari tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak 35 siswa.

3. Cara Pemecahan Masalah

Untuk menerapkan metode pembelajaran IPA dengan Tipe Student Team Achievement Division (STAD), dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Menganalisis hasil ulangan harian kompetensi dasar menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa untuk menentukan indikator-indikator yang masih rendah.

2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3. Membuat lembar kegiatan pembelajaran sebagai bahan diskusi kelompok berdasar-kan indikator-indikator yang masih rendah.

4. Membuat lembar pengamatan aktifitas siswa

5. Melaksanakan pembelajaran :

a. Guru merancang prosedur kerja untuk melakukan penelitian

b. Siswa melakukan diskusi kelompok

6. Melakukan evaluasi tiap siklus

7. Melakukan observasi pembelajaran

8. Melakukan refleksi dengan cara menganalisa hasil observasi

9. Melakukan refleksi hasil akhir pelaksanaan siklus.

B. Rumusan Masalah

Pada penelitian ini, rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut :

1. Apakah melalui metode pembelajaran Tipe Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa kelas 8E SMP Negeri 3 Bobotsari Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Apakah melalui metode pembelajaran Tipe Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 8E SMP Negeri 3 Bobotsari Tahun Pelajaran 2010/2011.

3. Apakah melalui metode pembelajaran Tipe Student Team Achievement Division (STAD) dapat menuntaskan materi pembelajaran IPA Fisika siswa kelas 8E SMP Negeri 3 Bobotsari Tahun Pelajaran 2010/2011.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk menuntaskan materi pembelajaran IPA Fisika pada kompetensi dasar menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa dan meningkatkan hasil belajar IPA Fisika siswa kelas VIII serta meningkatkan aktivitas belajar siswa SMP Negeri 3 Bobotsari Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Tujuan Khusus

a. Materi pembelajaran IPA Fisika kompetensi dasar menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa siswa kelas 8E tuntas pada setiap akhir siklus.

b. Hasil belajar IPA Fisika kompetensi dasar menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa siswa kelas 8E meningkat pada setiap akhir siklus.

d. Lebih dari 75% siswa kelas 8E SMP Negeri 3 Bobotsari aktif dalam kegiatan pembelajaran IPA.

c. Kemampuan guru dalam mengelola kelas meningkat

d. Guru lebih inovatif dalam memilih metode dalam proses belajar mengajar.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari metode pembelajaran ini adalah sebagai beikut :

1. Bagi Siswa

a. Siswa lebih kreatif, inovatif dan kooperatif dalam pembelajaran.

b. Siswa lebih termotivasi sehingga minat belajar IPA meningkat

c. Hasil belajar siswa meningkat, sehingga ketuntasan belajar minimal yang telah ditargetkan oleh guru dapat tercapai.

2. Bagi Guru

a. Kemampuan guru dalam mengelola PBM terprogram

b. Kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran di kelas meningkat.

c. Proses pembelajaran akan berjalan lebih menarik dan bermakna, karena guru mampu memilih metode yang tepat sesuai dengan materi dan kondisi siswa.

d. Meningkatkan kemampuan guru dalam menulis ilmiah.

e. Memacu guru-guru untuk melakukan penelitian dalam bidang pendidikan.

3. Bagi Sekolah

a. Persentase ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran IPA meningkat.

b. Sebagai bahan referensi bagi guru-guru mata pelajaran lainnya dalam melakukan penelitian tindakan kelas.

Silahkan download Laporan PTK Tipe STAD (format pdf) :

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

FOTO KEGIATAN